Putus cinta bukanlah hal yang mudah, dan merupakan sesuatu yang hampir semua orang pernah mengalaminya pada suatu saat dalam hidup mereka. Namun, jika kamu mengakhiri hubungan kamu dengan cara yang dewasa dan bijaksana, kamu dapat melewati masa sulit ini dengan kekuatan dan ketangguhan. Artikel ini akan memandu kamu melalui proses pengambilan keputusan untuk mengakhiri sebuah hubungan, bagaimana memulai percakapan putus cinta, dan mengatasi akibatnya.
Meskipun kamu yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan, hal itu tidak serta merta membuat perpisahan menjadi lebih mudah. Wajar jika kamu merasa kesal dengan situasi ini, dan merasa sedih karena putus cinta bukan berarti itu adalah keputusan yang salah.
Hindari Menyalahkan
Sangat mudah untuk merasa bahwa perpisahan itu adalah kesalahan kamu atau pasangan kamu, tetapi cara berpikir seperti ini tidak membantu. Hubungan itu rumit, dan biasanya ada banyak alasan mengapa hubungan itu tidak berhasil.
Alih-alih menyalahkan:
- Ketahuilah bahwa hubungan berakhir karena berbagai alasan
- Hindari kemarahan atau kebencian yang tidak perlu.
- Fokuslah untuk belajar dari pengalaman daripada memikirkan kesalahan.
Memahami Perasaanmu
Bahkan setelah melepaskan rasa bersalah, kamu mungkin masih merasa kesal atau tidak yakin. Jika kamu merasa tidak ada gunanya melanjutkan hubungan kamu, inilah saatnya untuk berbicara dengan pasangan kamu dan mengatakan bahwa kamu ingin mengakhiri hubungan tersebut. Putus cinta bukan berarti kamu gagal, itu hanya berarti bahwa hubungan ini tidak berhasil. kamu bisa bahagia saat melajang, bahkan jika saat ini terasa tidak mungkin.
Sebaiknya kamu mencoba untuk mencari tahu pesan kunci apa yang ingin kamu sampaikan kepada pasangan kamu, dan pikirkan apa yang ingin kamu dapatkan dari percakapan tersebut. Kemungkinan mereka akan marah, tetapi mungkin sulit untuk mengetahui jenis reaksi apa yang mungkin mereka miliki. Pastikan bahwa kamu tahu apa yang kamu butuhkan dan ingin katakan, dan bahwa kamu siap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit dan penuh emosi.

Bagaimana Memulai Percakapan
Pertama, lakukan percakapan secara langsung, karena ini adalah tanda bahwa kamu menghormati pasangan kamu dan hubungan yang kamu miliki.
Mungkin ada banyak alasan untuk mengakhiri hubungan, tetapi menyebutkan semuanya bisa menyakitkan. Sebaliknya, fokuslah untuk menjelaskan perasaan dan proses berpikir kamu dengan cara yang menghindari nada menyerang atau menyalahkan. Pasangan kamu mungkin akan merespons dengan tuduhan atau menyalahkan, tetapi cobalah untuk tidak membiarkan hal itu menggagalkan kamu. Tetaplah fokus pada apa yang perlu kamu ungkapkan, dengarkan perasaan mereka, dan lindungi emosi kamu sendiri dengan tetap tenang, sejuk, dan terkendali.
Berikut ini adalah beberapa tindakan dan frasa yang menjengkelkan yang terkadang muncul selama percakapan yang sulit, dan frasa alternatif yang lebih baik:
Jika pasangan kamu menolak, tegaskan kembali keputusan kamu dengan lembut. kamu tidak berkewajiban untuk meyakinkan mereka atau membenarkan diri kamu di luar apa yang membuat kamu nyaman.
Jika percakapan menjadi agresif atau tidak aman, kamu berhak untuk segera mengakhirinya dan pergi. Kesejahteraan emosional dan fisik kamu adalah yang utama.
Menangani Situasi Setelahnya
Setelah putus cinta, kamu mungkin menemukan diri kamu berada dalam salah satu kondisi emosional yang paling menantang yang pernah kamu alami. Meskipun hal ini bisa jadi sangat sulit, hal ini tidak sepenuhnya negatif. Putus cinta dapat meningkatkan risiko depresi, tetapi juga menawarkan kesempatan untuk memulai babak baru yang lebih baik dalam hidup kamu. Fokuslah pada hal-hal positif dari awal yang baru ini:
- Kamu dapat fokus pada diri sendiri, tujuan kamu sendiri, dan hal-hal yang kamu sukai
- Kamu dapat bekerja untuk membangun hubungan kamu yang lain dengan teman dan keluarga, dan mungkin mendorong diri kamu untuk bertemu dengan orang baru
- Kamu dapat merefleksikan kekuatan kamu sendiri dan menggunakannya untuk mengatasi tantangan yang kamu hadapi
- Kamu dapat memiliki lebih banyak kebebasan dan waktu untuk melakukan minat, hobi, atau aktivitas yang akan membantu kamu menjaga diri sendiri.
- Kamu bisa menjadi lebih mandiri
Dengan mengingat hal-hal ini, kamu dapat mengingat bahwa kamu tidak harus berada dalam suatu hubungan untuk menjadi bahagia. kamu mungkin memiliki dorongan kuat untuk menghubungi mantan kamu saat kamu sedih, atau bahkan mungkin mencoba untuk mendapatkan perhatian romantis lainnya, tetapi ada baiknya kamu mencoba untuk menemukan kepuasan ini di dalam diri kamu, sebagai cara untuk membangun kekuatan kamu sebagai seorang individu.

Ketika hubungan berakhir, kamu mungkin merasa malu atau khawatir dengan apa yang dipikirkan orang lain, yang belum tentu membantu. Sebaliknya, andalkan orang-orang yang memahami apa yang kamu alami, dan jangan takut untuk meminta bantuan dari mereka untuk melewatinya - kamu harus menghargai kekuatan kamu sendiri, tetapi didukung oleh orang lain bukan berarti kamu tidak kuat sebagai individu.
Orang yang menceritakan perasaannya kepada jaringan pendukungnya akan lebih mampu menghadapi perasaan tersebut dengan lebih baik. Biarkan diri kamu berduka atas putusnya hubungan tersebut, tetapi siapkan diri kamu untuk berpikir positif dengan menantang diri kamu untuk melakukan hal-hal yang paling kamu sukai. Hal ini bisa berupa apa saja, mulai dari membaca buku, berkumpul dengan teman, atau bahkan belajar dan mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan kamu!
Untuk sembuh, fokuslah pada diri sendiri dan kesejahteraan kamu, dan waktu akan melakukan sisanya.