Hubungan keluarga yang tidak sehat dapat memiliki dampak negatif yang besar bagi mereka yang terlibat, oleh karena itu penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Jika kamu merasa bahwa hubungan keluarga kamu dipengaruhi oleh perilaku yang tidak sehat atau pola konflik, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk memperbaiki hubungan ini.
Mengevaluasi Nilai-nilai dan Keyakinan dalam Keluargamu
Perilaku dan keyakinan yang ditanamkan oleh orang tua atau pengasuh kamu tidak wajib. kamu memiliki kekuatan untuk menyesuaikannya agar selaras dengan nilai-nilai pribadi kamu. Untuk memeriksa bagaimana dinamika keluarga kamu dapat memengaruhi nilai-nilai ini, cobalah membuat daftar semua keyakinan dan perilaku yang ingin kamu ubah, di samping alternatif yang ingin kamu terapkan. Berusaha untuk mencapai keyakinan dan perilaku yang diinginkan ini dapat menjadi langkah yang sehat dalam membangun kepribadian Anda.
Menjadi mandiri adalah bagian dari proses pertumbuhan, tetapi orang tua mungkin tidak selalu menerima perubahan ini. Mereka mungkin menganggap perkembangan individualitas ini sebagai ancaman terhadap struktur keluarga yang telah mereka bangun. Mengembangkan identitas pribadi memang penting, namun hal ini juga dapat menimbulkan konflik di dalam keluarga. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi konflik-konflik ini dengan anggota keluargamu dengan cara yang sehat dan konstruktif.

Memahami Dinamika Keluargamu
Untuk menghindari konflik saat membangun identitas kamu sendiri, penting bagi kamu untuk tetap menghormati keyakinan dan nilai-nilai yang dipegang oleh orang tua Anda, sambil terlibat dalam percakapan yang terbuka dan saling menghormati. Selain itu, mengidentifikasi peran khas kamu dalam dinamika keluarga juga dapat membantu. Salah satu cara untuk memahami dinamika ini adalah melalui 'segitiga drama'. Segitiga drama menggambarkan peran yang diambil orang dalam hubungan: korban, penyelamat, dan penganiayaan.

- Korban (Victim) - Cenderung disalahkan oleh penganiaya dan dibantu oleh penyelamat. Korban bergantung pada penyelamat dan/atau penganiaya untuk mendapatkan perhatian untuk memenuhi kebutuhan egois mereka.
- Penganiaya (Persecutor) - Biasanya sangat kritis dan bermusuhan. Pelaku penganiayaan memenuhi kebutuhan egois mereka dengan menindas korban, yang memungkinkan mereka untuk menghindari perasaan mereka sendiri.
- Penyelamat (Rescuer) - mereka memiliki kebutuhan untuk membantu orang lain. Para penyelamat memenuhi kebutuhan egois mereka dengan dipandang positif oleh korban, yang sekali lagi memungkinkan mereka untuk menghindari perasaan mereka sendiri.
Meskipun orang cenderung mengambil salah satu peran ini dalam dinamika keluarga, peran tersebut dapat bergeser dengan mudah. Misalnya, penyelamat dapat menyalahkan penganiaya atas perilaku negatif mereka, sehingga penyelamat menjadi penganiaya dan penganiaya menjadi korban.
Dalam situasi di mana, misalnya, ibu (penyelamat) menuduh ayah (penganiaya) meneriaki anak (korban), peran ibu bergeser dari penyelamat menjadi penganiaya, sementara peran ayah bergeser dari penganiaya menjadi korban. Dalam skenario seperti itu, anak mungkin akan merasa terabaikan dan tidak aman. Mengambil peran ini sering kali dikaitkan dengan emosi negatif, serta kesehatan mental dan kesejahteraan yang lebih buruk.
Cara yang efektif untuk keluar dari situasi yang tidak sehat seperti drama segitiga, atau hubungan interpersonal yang tidak sehat, adalah dengan merefleksikan kontribusi kamu terhadap dinamika dalam keluarga Anda.
- Mengenali peran kamu dan mengakui perasaan kamu adalah langkah pertama untuk keluar dari dinamika ini dan membangun hubungan kekeluargaan yang lebih sehat.
- Menetapkan batasan untuk diri sendiri dan menghormati batasan orang lain dapat menjadi cara yang efektif untuk menghindari konflik yang tidak sehat. Menetapkan batasan untuk diri sendiri dan menghormati batasan orang lain dapat menjadi cara yang efektif untuk menghindari konflik yang tidak sehat.
- Saat melakukan hal ini, ingatlah bahwa kamu hanya dapat mengendalikan diri sendiri dan kamu tidak dapat mengendalikan anggota keluarga yang lain.
- Ingatlah bahwa berjuang untuk mencapai kesempurnaan adalah hal yang tidak realistis; sebaliknya, fokusnya adalah membangun hubungan keluarga yang sehat dan berkembang.

Mengelola Konflik
Terlepas dari upaya kamu untuk membangun hubungan keluarga yang sehat, konflik mungkin saja terjadi, baik karena perbedaan pendapat, benturan budaya, atau bahkan hambatan bahasa. Namun, ada beberapa cara untuk mengelola situasi sulit ini:
- Pertimbangkan perspektif mereka dan dengarkan - Jika kamu dapat menunjukkan bahwa kamu mendengarkan mereka, keluarga kamu akan lebih cenderung mendengarkan Anda. Ketika kamu mendengarkan anggota keluarga lainnya, berusahalah untuk mempertimbangkan nilai-nilai dan pengalaman mereka untuk lebih memahami perspektif mereka.
- Latihlah rasa ingin tahu - Meskipun kamu tidak setuju dengan semua perilaku dan keyakinan orang tua Anda, bersikap terbuka dan mempelajari nilai-nilai mereka dapat membantu kamu memahami mereka sebagai individu dan mengembangkan ikatan keluarga yang lebih dalam.
- Fokus pada kesamaan kamu - Berfokus pada tujuan bersama, nilai-nilai, dan dasar-dasar yang sama adalah cara yang bagus untuk fokus pada hal-hal positif, daripada hal-hal negatif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Secara keseluruhan, mengatasi hubungan keluarga yang tidak sehat dapat membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan. Jangan berkecil hati jika kamu belum melihat adanya perubahan dalam dinamika keluarga, karena tidak mungkin menyelesaikan setiap masalah dalam satu percakapan. Jika kamu merasa nyaman, pertimbangkan untuk berbagi perasaan dengan teman atau seseorang yang kamu percayai untuk membantu menjernihkan pikiran dan mengatasi emosi Anda.
Harap diingat - penyembuhan adalah proses yang bertahap, dan upaya kecil yang konsisten dapat mengarah pada peningkatan yang berarti dalam hubungan keluarga kamu dari waktu ke waktu.