Apa itu depresi
Depresi mengacu pada masalah kesehatan mental dimana seseorang mengalami suasana hati yang buruk dan kehilangan minat dalam kegiatan yang dia sukai sebelumnya, dan berlangsung setidaknya selama dua minggu. Satu dari enam orang akan mengalami depresi pada suatu masa dalam hidup mereka. Walau wanita lebih sering terdiagnosis depresi daripada pria, depresi sering muncul saat kedua gender menginjak masa akhir remaja mereka.
Depresi vs. Kesedihan
Kesedihan yang disebabkan serangkaian peristiwa kehidupan yang traumatis seperti kehilangan orang terkasih adalah hal yang wajar. Kesedihan dapat muncul sebagai gelombang perasaan menyakitkan, bercampur dengan beberapa pikiran positif. Namun, depresi dapat menyebabkan suasana hati yang buruk secara terus-menerus selama periode waktu yang lama, serta perasaan tidak berharga dan kebencian terhadap diri sendiri.
Tanda dan Gejala
Suasana hati yang buruk terus-menerus dan hilangnya minat dalam aktivitas yang disukai sebelumnya adalah dua tanda utama depresi.
Selain itu, gejala depresi lainnya juga termasuk:
- Bertambah atau menurunnya berat badan secara signifikan
- Kurang berenergi
- Kurangnya kemampuan konsentrasi
- Sering memikirkan kematian, atau berencana untuk bunuh diri
- Perasaan bersalah dan tidak berharga
Penyebab
Depresi tidak memiliki penyebab tunggal, melainkan, banyak faktor yang dapat berperan dalam menyebabkan individu mengalami depresi. Faktor risiko untuk depresi meliputi:
- Faktor lingkungan: seperti peristiwa kehidupan yang traumatis atau penuh stres.
- Faktor biologis: seperti ketidakseimbangan hormon di otak.
- Genetik: Depresi dapat diturunkan oleh anggota keluarga.
- Kepribadian: Orang yang merasa rendah diri, yang tidak mampu mengatasi stres dengan baik, atau yang biasanya pesimistis akan cenderung mengalami depresi.
Tipe
Tipe utama depresi meliputi:
- Depresi Berat: Ditunjukkan dengan serangkaian depresi yang berlangsung setidaknya dua minggu. Aktivitas sehari-hari juga bisa terhambat. Gejala yang ditimbulkan bisa ringan, sedang, atau berat.
- Distimia: Gejala yang muncul mirip dengan depresi berat, namun depresi ini tidak terlalu parah dan bertahan lama, setidaknya selama dua tahun.
- Melankolia: Suatu bentuk depresi yang parah. Individu yang mengalaminya sering bergerak lebih lambat dan mungkin mengalami kehilangan minat sepenuhnya hampir terhadap semua hal.
- Depresi Sebelum atau Sesudah Melahirkan: Depresi yang muncul pada ibu akibat kehamilan
- Depresi Akibat Perubahan Musim (SAD): Gangguan suasana hati yang mengikuti pola perubahan musim
Pengobatan
Depresi adalah salah satu gangguan mental yang paling dapat diobati. Ada dua cara utama untuk mengobati depresi, yaitu psikoterapi dan pengobatan.
Untuk depresi yang lebih ringan, psikoterapi saja mungkin cukup efektif sebagai pengobatan. Namun depresi yang lebih parah mungkin memerlukan kombinasi keduanya.
Psikoterapi adalah langkah pengobatan pertama untuk depresi. Terapi yang dilakukan sering kali merupakan terapi yang menantang pola pikir yang menyimpang dan membantu membangun ketahanan, serta penyelesaian masalah.
Antidepresan adalah obat yang dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan kimia dalam otak dan bisa mengendalikan gejala depresi. Walau banyak jenis antidepresan yang terbukti efektif dalam mengobati gejala, beberapa tes mungkin diperlukan untuk menemukan pengobatan yang sesuai untukmu.
Strategi Bantuan Mandiri, yaitu penerapan mekanisme pengendalian diri yang sehat, gaya hidup sehat, serta mengurangi stres untuk dapat meningkatkan penyembuhan.