Apa itu ansietas atau kecemasan?
Kecemasan adalah sebuah reaksi singkat alami terhadap kejadian yang membuat stres, namun kecemasan bisa berlanjut menjadi kondisi kesehatan mental jika individu tersebut tidak berdaya dan tidak mampu berhenti mengkhawatirkan situasi atau kejadian sepele, yang berakibat pada terganggunya aktivitas pada kehidupan sehari-hari.
Penyebab
Gangguan kecemasan tidak memiliki penyebab konkret. Penelitian terkini menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kecemasan, baik faktor tunggal atau kombinasi.
- Genetika: Beberapa gangguan kecemasan memiliki komponen genetik, dan gangguan kecemasan kadang muncul secara turun-temurun dalam keluarga.
- Biologi: Bagaimana otak memproses dan merespons terhadap stres, serta rangsangan fisik diduga turut berperan dalam hal ini.
- Pola pikir: Terlalu banyak berpikir, pikiran negatif yang terus muncul, dan kesulitan dalam mengatasi ketidakpastian kini telah dihubungkan dengan kecemasan.
- Kejadian yang membuat stres: Kejadian dan trauma masa lalu dapat menjadi pemicu kecemasan.
Tanda dan Gejala
Gangguan kecemasan dialami secara berbeda oleh setiap individu, sehingga awalnya bisa cukup sulit untuk diidentifikasi. Jika kecemasan muncul tanpa dipicu, bertahan lama, dan sering, ini mungkin tanda-tanda gangguan kecemasan. Beberapa gejala umum adalah:
- Gejala fisik: Serangan panik, muka memerah dan dingin, jantung berdebar kencang, berkeringat, mual, gemetar, dada tercekat, dan gelisah.
- Gejala psikologis: Ketakutan yang berlebihan, khawatir, sulit untuk berkonsentrasi, terlalu banyak berpikir, dan selalu berpikir akan ada bencana
- Perilaku: Menghindari masalah yang membuat individu merasa cemas, menarik diri dari kegiatan yang sebelumnya disukai.
Tipe
Ada beberapa jenis gangguan kecemasan. Walau gejalanya serupa, jenis gangguan ini memiliki pemicu yang berbeda dan muncul dengan cara yang berbeda.
- Gangguan Kecemasan Umum (GAD): Kekhawatiran yang terus menerus dan berlebihan terhadap kejadian sehari-hari baik di dalam keluarga, pekerjaan, dan sekolah, yang dialami hampir setiap hari. Gejala-gejala harus terus muncul selama setidaknya 6 bulan atau lebih.
- Fobia spesifik: Ketakutan dan kecemasan ekstrem yang dipicu oleh objek atau situasi tertentu. Contohnya: ketinggian, laba-laba, dan lain-lain.
- Gangguan Panik: Serangan panik berulang yang intens dan tak terkendali, sehingga menyebabkan sesak napas, nyeri dada, keringat berlebih, dan pusing. Serangan panik tidak selalu memiliki pemicu, dan dapat membuat individu merasa bahwa dia sedang dalam keadaan sekarat. Jika serangan panik muncul pada individu lebih dari satu kali setiap bulan, dia mungkin didiagnosis dengan gangguan ini.
- Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD): Pikiran cemas yang berulang dan meresahkan, mengarah pada perilaku obsesif atau kebiasaan untuk mengurangi kecemasan ini. Individu sering tahu bahwa obsesi dan kompulsinya tidak perlu, tetapi merasa tidak mampu menghentikannya.
- Gangguan kecemasan sosial: Rasa takut atas situasi yang memalukan atau penghinaan saat berada di publik, seperti berbicara di depan umum atau di dalam acara-acara sosial.
Pengobatan dan Dukungan
Gangguan kecemasan dapat disembuhkan.
Perawatan paling umum adalah terapi dengan profesional kesehatan.
Terapi perilaku kognitif (CBT) berfokus pada perubahan perilaku, mengurangi gejala, dan membangun ketahanan melalui modifikasi pola pikir dan membangun perilaku baru.
Dalam beberapa kasus, resep obat dapat diberikan.
Obat biasanya digunakan bersamaan dengan terapi.
Kesadaran penuh (Mindfulness) dapat mengurangi gejala kecemasan.
Kesadaran penuh (Mindfulness) membantu individu memusatkan diri dan meningkatkan kesadaran terhadap gejala, pikiran, dan emosinya. Ini sering kali berupa penerimaan diri terhadap pikiran-pikiran tanpa menghakimi, alih-alih menarik diri atau melawan pikiran tersebut.
Perubahan gaya hidup juga dapat membantu individu dengan gangguan kecemasan.
Alkohol dan kafein dapat memperburuk gejala, sehingga mengurangi konsumsi tersebut dapat membantu. Olahraga teratur juga dapat membantu meningkatkan energi, memperbaiki pola tidur, dan mengalihkan perhatian dari kekhawatiran atau pikiran yang sering muncul. Mempelajari teknik relaksasi dapat membantu individu belajar mengendalikan aspek mental dan fisik dari kecemasan.
Mendukung seseorang yang mengalami kecemasan
Beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman untuk mulai membahas kesehatan mental mereka sendiri, oleh karena itu, akan sangat membantu jika para pendukung mempertimbangkan langkah-langkah berikut untuk membahas kekhawatiran:
- Pastikan bahwa orang tersebut memang memiliki masalah. Sangat penting untuk menemukan waktu yang tepat untuk berbicara, yaitu saat orang tersebut merasa terbuka untuk bercakap-cakap.
- Menyarankan orang dengan gangguan kecemasan untuk mencari bantuan dan menawarkan diri untuk menemaninya, dapat membantu orang yang masih ragu untuk mencoba perawatan dan memulai langkah penyembuhan pertama.
- Orang yang memiliki gangguan kecemasan dapat menarik diri dari situasi sosial, jadi mengundang mereka ke acara sosial dan terus mendukung mereka selama acara tersebut mungkin dapat membantu.
- Menenangkan dan selalu hadir untuk mendengarkan dapat memberikan ruang yang aman bagi orang dengan gangguan kecemasan, sehingga mereka memiliki tempat untuk meminta dukungan agar mereka tidak harus sendirian berurusan dengan masalah kesehatan mental.
Penyembuhan membutuhkan waktu, dan orang yang memiliki gangguan kecemasan mungkin membutuhkan dukungan dan kasih sayang ekstra dari orang-orang di sekitarnya. Kesabaran sangatlah penting dan dapat membuat perbedaan besar bagi mereka, baik saat sudah dalam proses pemulihan, atau saat masih ragu untuk mengambil langkah berikutnya.