Belajar
EN
Kesehatan Mental Sehari-hari

Merokok dan Kesehatan Mental

Di halaman ini
Sumber

Berhenti merokok

Proses berhenti merokok secara langsung dapat mempengaruhi kesehatan mental. Berhenti dari nikotin yang telah menjadi tumpuan tubuh sering kali dapat menghasilkan stres dan gejala yang tidak diharapkan. Durasi dan gejala-gejala yang tidak menyenangkan ini dapat bervariasi antara orang satu dan yang lain. Meskipun sebagian besar gejala biasanya berlangsung dari dua hingga empat minggu, namun perasaan sangat ingin merokok lagi dapat berlangsung lebih lama. Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa berhenti merokok dan perasaan ingin merokok pada akhirnya akan berlalu dan berhenti serta akan bermanfaat bagi kamu untuk jangka panjang.

Gejala umum saat menarik diri dari nikotin:

  • Ingin merokok
  • Gelisah
  • Gangguan tidur
  • Lekas ​​marah dan gelisah
  • Menambah kelaparan
  • Kecemasan dan/atau depresi
  • Emosi lain seperti marah dan sedih

Gejala kurang umum saat menarik diri dari nikotin:

  • Kepala terasa ringan
  • Gejala pilek seperti batuk, sakit tenggorokan, dan bersin
  • Sembelit, diare atau mual
  • Sariawan
  • Pusing

Merokok dan kesehatan mental

Berhenti merokok dan perubahan suasana hati

Selama proses berhenti merokok, otak melepaskan bahan kimia tertentu yang menyebabkan kecemasan dan stres yang keduanya merupakan pendorong kuat untuk merokok lagi. Perlu dipahami bahwa ini adalah cara tubuh merespons ketiadaan nikotin setelah terpapar dengannya dalam waktu yang lama. Tak lama kemudian, tubuhmu akan mulai menyesuaikan diri untuk berfungsi tanpa nikotin dan gejala-gejala tersebut akan hilang.

Merokok sebagai mekanisme koping

Karena merokok dapat menyebabkan peningkatan suasana hati untuk sementara, orang yang mengalami depresi atau masalah kesehatan mental lainnya dapat mengirimkannya dengan merokok sebagai cara untuk mengatasi depresi dan masalah kesehatan mental lainnya itu.

Meskipun merokok dapat membuat kamu merasa lebih baik, merokok hanyalah perbaikan sementara untuk mengatasi masalah mental dan akan memicu berbagai masalah kesehatan. Penelitian juga menunjukkan bahwa merokok dapat menyebabkan peningkatan gejala depresi serta risiko depresi.

Bantuan lebih lanjut di Indonesia

Hubungi konsultasi gratis untuk berhenti merokok: 0-800-177-6565

'Batuk Perokok ' adalah kampanye oleh Departemen Kesehatan yang menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya merokok, terutama pada saluran pernafasan; kampanye ini meliputi quitline (layanan konseling berhenti merokok) yang bertujuan untuk membantu memotivasi orang yang berhenti merokok dalam usahanya untuk berhenti merokok.

The Tobacco Atlas. (2016). Tobacco Atlas, Fifth Edition, Indonesia.Atlanta: American Cancer Society.

The Tobacco Atlas. (2018). The Tobacco Atlas, Sixth Edition, Indonesia.Atlanta: American Cancer Society. Retrieved from The Tobacco Atlas: https://tobaccoatlas.org/country/indonesia/

2 World Health Organization . (2018). The fatal link between tobacco and cardiovascular diseases in the WHO South-East Asia Region, May 2018. Retrieved from NCD and Tobacco Surveillance : http://www.searo.who.int/entity/ncd_tobacco_surveillance/documents/wntd_18/en/

Hecht, S. S. (2011). Research Opportunities Related to Establishing Standards for Tobacco Products Under the Family Smoking Prevention and Tobacco Control Act. Nicotine & Tobacco Research, 14(1), 18-28.

Hughes, J. R., & Hatsukami, D. (1986). Signs and Symptoms of Tobacco Withdrawal. Arch Gen Psychiatry , 43(3), 289-94.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017, 09 05). Batuk Perokok Tanda Awal Kerusakan Tubuh. Retrieved from Department Kesehatan: http://www.depkes.go.id/article/view/17090600001/batuk-perokok-tanda-awal-kerusakan-tubuh.html

Kenneth S. Kendler, M., Michael C. Neale, P., Charles J. MacLean, P., Andrew C. Heath, D., Lindon J. Eaves, P. D., & Ronald C. Kessler, P. (1993). Smoking and Major Depression: A Casual Analysis. Arch Gen Psychiatry, 50, 36-43.

Khaled, S. M., Bulloch, A. G., Williams, J. V., Hill, J. C., Lavorato, D. H., & Patten, S. B. (2012). Persistent heavy smoking as risk factor for major depression (MD) incidence – Evidence from a longitudinal Canadian cohort of the National Population Health Survey. Journal of Psychiatric Research, 46(4), 436-443.

World Health Organization. (2018). Tobacco Free Initiative. Retrieved from World Health Organization: http://www.who.int/tobacco/quitting/en/

Kembali ke atas