Kecanduan dan Kesehatan Mental
Obat-obatan dan alkohol adalah zat yang dapat mengubah senyawa kimiawi otak sehingga mempengaruhi perilaku dan cara berpikir seseorang. Meskipun penggunaan alkohol atau obat-obatan sesekali dapat membantu orang menjadi rileks dan menikmati diri mereka sendiri, penggunaan obat-obatan jangka panjang yang tidak diresepkan oleh dokter dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental dan fisik.
Jenis obat-obatan
Jenis-jenis obat yang umum termasuk:
Stimulan
Meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat dan menyebabkan pengguna obat ini merasa energik dan gembira.
- Misalnya: kokain, kafein, dan metamfetamin.
Halusinogen
Mengubah cara pandang seseorang terhadap dunia dengan cara mengubah sensasi mereka.
- Misalnya: psilocybin (magic mushroom) dan LSD.
Depresan
Mengurangi aktivitas di sistem saraf pusat dan membuat perasaan menjadi tenang.
- Misalnya: alkohol, ganja, dan opioid.
Opioid
Penghilang rasa sakit yang dapat menghasilkan rasa euforia.
- Misalnya: heroin, morfin, dan kodein.
Efek pada kesehatan dan fungsi mental
Penggunaan obat-obatan dan alkohol yang tidak sehat sering berhubungan dengan timbulnya masalah kesehatan mental. Ini karena zat-zat tersebut dapat digunakan untuk mengatasi perasaan tidak nyaman, namun pada saat yang sama, hal-hal tersebut juga dapat memperburuk masalah kesehatan mental.
Penggunaan obat-obatan dan alkohol yang berkelanjutan dapat membatasi kemampuan otak untuk merasakan kesenangan. Seseorang mungkin menjadi kurang peka terhadap kegiatan menyenangkan lainnya dan menginginkan obat-obatan ini dengan dosis yang lebih tinggi untuk merasakan kepuasan yang lebih tinggi juga. Hal ini sering kali menyebabkan siklus ketergantungan dan mempengaruhi kemampuan individu dalam kehidupannya sehari-hari.
Gangguan fungsi sehari-hari dapat mencakup masalah hubungan atau gangguan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari secara efisien. Selain itu, waktu yang mungkin seharusnya dihabiskan bersama orang lain atau untuk melakukan pekerjaan, malah digunakan untuk kecanduan. Ini mungkin disebabkan oleh isolasi sosial atau kurangnya perilaku merawat diri, yang dapat memperburuk masalah kesehatan mental. Kecanduan suatu obat-obatan dapat mengganggu ritme normal kehidupan kita dengan cara mengganggu kebiasaan tidur serta kebiasaan makan kita yang juga dapat membuat stres pada tubuh.
Berhenti dari Obat-obatan/Alkohol
Ini mengacu pada periode ketika tubuh tidak lagi memiliki akses ke suatu zat yang menjadi sandarannya.
Pengalaman berhenti dari kecanduan dapat berbeda tergantung pada individu, obat, dan tingkat ketergantungan mereka pada suatu obat-obatan.
Efek dari pengalaman ini dapat berupa:
- Sakit kepala
- Susah tidur
- Mual
- Perasaan cemas, stres, depresi, atau marah
Dengan gejala yang lebih parah antara lain:
- Kebingungan
- Demam
- Mengigau
Ketika otak telah beradaptasi untuk berfungsi tanpa efek alkohol atau obat-obatan, gejala-gejala ini akan memudar. Namun selama periode ini, penting untuk mendapatkan perawatan diri, makan makanan sehat, dan teman atau keluarga yang mendukung serta menemani.
Jika gejalamu parah, dapatkan bantuan dari ahli medis.
Mengambil tindakan untuk mengubah kebiasaan
Mengubah kebiasaan terhadap alkohol dan obat-obatan bisa jadi sulit dan membutuhkan waktu serta komitmen, namun efek positif pada tubuh dan pikiran dari pengurangan penggunaan alkohol dan obat-obatan ini membuatnya sepadan dengan usaha yang dilakukan. Proses ini bisa menjadi sulit dan membuat banyak orang ingin menyerah. Perlu disadari bahwa ini merupakan hal yang normal, bersikap baiklah kepada diri sendiri karena mengubah kebiasaan membutuhkan waktu, dan merupakan hal yang wajar jika mengalami perasaan ingin menyerah.
Memeriksakan diri pada seorang ahli kesehatan atau konselor juga dapat bermanfaat karena mereka dapat membantumu melalui proses ini. Memiliki jaringan dukungan yang kuat di sekitarmu juga bermanfaat untuk pemulihan. Jika masalah obat-obatan atau alkohol adalah hasil dari penyakit mental, penyakit mental ini mungkin perlu ditangani juga untuk pemulihan secara menyeluruh.