Apa itu stigma?
Stigma mengacu pada celaan, atau diskriminasi terhadap sesuatu atau seseorang, karena karakteristik tertentu yang ada pada diri orang tersebut.
Bagi banyak orang yang mengalami masalah kesehatan mental, stigma seringkali menyertai kessulitan yang mereka hadapi. Contoh dari stigma seputar kesehatan mental, adalah pandangan bahwa orang yang depresi mungkin 'gila', 'tidak kompeten' atau 'lemah'.
Mengapa penyakit mental dikelilingi oleh stigma?
Ada tiga komponen utama yang menyebabkan timbulnya stiga seputar masalah kesehatan mental:
- Kurang pengetahuan: Misalnya ketidaktahuan atau informasi yang salah tentang suatu subjek, misalnya "Orang penyandang depresi berbahaya"
- Sikap: Seperti prasangka, yang dapat menyebabkan reaksi emosional seperti, "Karena mereka berbahaya, saya takut mereka"
- Masalah perilaku: Seperti diskriminasi, mis. "Karena mereka berbahaya, aku akan menghindarinya"
Stigma diri
Orang dengan penyakit mental dapat mengenali dan menyetujui stigma tentang kondisi mereka, ini dikenal sebagai stigma diri. Stigma diri dapat mengakibatkan seseorang menerapkan sikap dan perilaku negatif terhadap diri mereka sendiri.
Ini dapat memiliki efek merusak harga diri dan kepercayaan diri orang tersebut, dan berpotensi menyebabkan ia tidak mencari pengobatan, menarik diri dari masyarakat, penyalahgunaan zat, atau bahkan bunuh diri.
Mengapa stigma berbahaya?
Ada banyak alasan mengapa stigma dapat berbahaya bagi mereka yang hidup dengan penyakit mental. Stigma dapat:
- Mencegah orang mencari pengobatan
- Memperburuk kesehatan mental atau kemampuannya untuk pulih
- Menyebabkan diskriminasi di tempat kerja atau sekolah, pengucilan sosial, perundungan atau kekerasan
- Menyebabkan kurangnya dukungan dan empati untuk orang dengan penyakit mental
- Memengaruhi keluarga orang yang hidup dengan penyakit mental, yang dapat menyebabkan kurangnya pengungkapan dan dukungan
- Menimbulkan citra negatif tentang tenaga profesional dan perawatan kesehatan mental
Bagaimana kita bisa menantang stigma ini?
- Anjurkan dan terapkan perawatan kesehatan mental jika diperlukan
- Waspadai stigma apa pun yang mungkin kamu miliki. Luangkan waktu untuk mengevaluasi sikap berdasarkan apakah sikap itu konstruktif dan faktual, atau berbahaya dan salah informasi
- Ingatlah bahwa penyakit mental itu normal dan dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Ketika kamu bertemu seseorang dengan penyakit mental, jangan menghakimi, memberi label atau mendiskriminasi mereka. Perlakukan mereka dengan hormat dan bermartabat.
- Pelajari fakta-fakta tentang penyakit mental. Ini akan membekalimu untuk memberikan informasi yang akurat kepada orang lain dalam percakapan dan membantu melawan kesalahan informasi yang mungkin dipercaya orang lain.
- Saring apa yang orang lain katakan. Setiap kali kamu mendengar keyakinan dan pendapat orang tentang sesuatu, tanyakan pada diri sendiri:: “Apakah ini didasarkan pada pengetahuan ilmiah atau medis, atau didasarkan pada rumor dan prasangka?”