Apa itu Stres?
Stres adalah reaksi mental dan fisik yang mempersiapkan tubuh untuk menghadapi situasi yang dianggap mengancam. Gejala stres dapat meliputi penarikan diri dari lingkungan sosial, mudah marah, merasa lelah, kurang motivasi, dan sulit berkonsentrasi.
Stres di Sekolah
Bagi beberapa pelajar, sekolah bisa menjadi sebuah pengalaman yang sangat menegangkan. Stres ringan kadang bisa bermanfaat, dia memberikan motivasi untuk para pelajar mencapai prestasi. Namun, stres dapat berlangsung lama bahkan setelah reaksi stres tersebut diperlukan. Hal ini disebut stres kronis dan dapat merusak kesehatan fisik dan mental.
Stres kronis dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap perkembangan penyakit mental yang berkaitan dengan tingkat putus sekolah yang menjadi lebih tinggi. Dengan demikian, mengetahui faktor-faktor risiko stres lebih awal serta strategi intervensi yang cepat mungkin bermanfaat bagi siswa yang ingin melanjutkan studi mereka.
Faktor risiko
Faktor-faktor berikut mungkin dapat meningkatkan level stres pada pelajar:
- Tes dan ujian
- Beban tugas yang berat
- Jadwal tidur yang buruk
- Kurangnya dukungan dari orang tua atau guru
- Penindasan
- Masalah persahabatan
Strategi Intervensi
Beberapa strategi umum untuk mengurangi stres dapat meliputi:'
- Menerapkan rutinitas perawatan diri
- Hal ini dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk bersantai dan melakukan kegiatan yang kamu rasa menyenangkan.
- Mengatur sistem manajemen beban tugas yang cocok untukmu
- Hal ini dapat dilakukan dengan cara menetapkan target dan menyusunya berdasarkan prioritas, dan jika selesai, kamu bisa memberi dirimu sendiri penghargaan.
- Menjaga keseimbangan
- Gaya hidup yang baik dan seimbang tidak hanya meningkatkan kesehatan mental, tetapi juga membantu mencapai target dan meningkatkan produktivitas. Karena itu, sangat penting untuk memprioritaskan kehidupan di luar tugas sekolah, seperti menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, dan melakukan hobi.
