Menggunakan Internet dengan aman
Internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita sehari – hari. Saat ini, banyak dari kita yang mengandalkan internet untuk berteman, memulai hubungan romantis, berbelanja, dan membayar tagihan. Sayangnya, keberadaan internet juga memberi cara baru bagi para penipu dan penjahat untuk mengeksploitasi pengguna internet. Penting untuk menyadari bagaimana cara melindungi diri kita dari bahaya internet yang dapat membahayakan status sosial dan keuangan kita, serta membahayakan kesehatan mental kita.
Bahaya dari Internet
Penipuan
Sampai dengan Maret 2020, lebih dari 36.000 orang Australia telah mengalami penipuan secara langsung, dan 26% konsumen di Indonesia telah menjadi korban penipuan secara online. Penipuan ini seringkali berupa email, pop-up dan pesan media sosial yang ditujukan untuk menipu korban. Phishing adalah metode penipuan yang populer.
Phishing: email atau pesan singkat yang akan mendorong kamu untuk mengklik tautan yang seakan menyuruh kamu bertindak untuk suatu masalah yang mendesak atau mendorong kamu mengklik tautan karena kamu memenangkan suatu voucher.
Pesan-pesan ini akan tampak seperti berasal dari sumber yang sah atau terpercaya, seperti bank, tetapi akan sering mengandung kesalahan tata bahasa atau ejaan dan memiliki logo bisnis yang tidak sempurna. Mereka bertujuan untuk menipu seseorang agar memberikan informasi pribadi dan informasi keuangan mereka.
Setelah mengklik tautan tersebut, korban akan dialihkan ke situs yang tampak mirip dengan situs perusahaan yang ditiru. Mereka akan diminta untuk memasukkan detail keuangan mereka, atau malware akan secara otomatis menginfeksi perangkat dan mencuri informasi kartu kredit atau rincian bank milik korban.
Jika kamu menemukan sebuah email atau pesan yang mirip seperti ini, jangan mengklik tautan atau membalas pesan tersebut. Lebih baik, kamu mengunjungi website perusahaan tersebut atau menghubungi bagian pelayanan pelanggan.
Jika kamu telah mengklik tautan tersebut, segera putuskan koneksi internet di perangkat kamu dan lakukan pemindaian lengkap pada perangkat kamu menggunakan antivirus. kamu juga harus mengubah semua kata sandi dan membuat cadangan file penting ke perangkat eksternal.
Rekomendasi software untuk perlindungan internet dapat ditemukan di situs ini dan informasi lebih lanjut tentang penipuan dapat ditemukan di sini.
Catfishing
Catfishing terjadi ketika seseorang membuat profil online palsu (menggunakan foto curian) dan berupaya menipu orang lain atau menjalin hubungan dengan orang lain. Pelaku catfishing biasanya membuat versi yang lebih menarik dari diri mereka atau mereka akan menciptakan kepribadian baru yang sepenuhnya palsu.
Pelaku catfishing dapat menipu orang lain karena faktor:
- Kesendirian
- Masalah kepercayaan diri
- Kebingungan akan seksualitas dan/atau gender
- Ingin melarikan diri dari kenyataan
Walaupun sebagain besar kasus catfishing tidak membahayakan, catfishing dapat melukai kesehatan mental dari korban ketika penipuan atau kebohongan terungkap.
Jika kamu merasa sedang menjadi korban dari catfishing, berikut ini adalah langkah-langkah yang disarankan:
- Melakukan pencarian reverse image atau pencarian terbalik menggunakan Google Reverse Image Search dari foto profil mereka dan mengidentifikasi akun media sosial apa saja yang terhubung dengan foto tersebut.
- Periksalah setiap nomor telepon yang mereka gunakan untuk menelpon dengan cermat : apakah kode area yang muncul sesuai dengan tempat tinggal mereka? Dapatkan kamu menelpon kembali? Jika kamu mencoba untuk menelpon mereka, tetapi tidak dapat terhubung, maka nomor telpon tersebut mungkin palsu.
- Melakukan pencarian nama yang tertera di profil mereka menggunakan Google Search- apakah nama mereka muncul di situs – situs waspada penipuan?
Berita Palsu
Berita palsu dapat didefinisikan sebagai informasi yang memiliki sedikit dasar atau tidak memiliki dasar fakta sama sekali dan karena itulah kemungkinan besar informasi tersebut tidak benar. Hal ini paling umum terjadi di media sosial, melalui konten umpan klik (clickbait) yang cenderung menyebabkan kepanikan atau menyebarkan informasi yang tidak benar.
Untuk menentukan apakah kamu membaca berita palsu atau bukan, lakukan langkah berikut:
- Lihatlah sumbernya
Tentukan apakah sumbernya berasal dari instansi terkemuka dan apakah informasi yang dimasukkan akurat atau tidak. - Periksa kutipannya
Jika ada kutipan, periksa apakah mereka berasal dari sumber yang terpercaya dan apakah mereka merupakan kutipan dengan referensi yang mutakhir. - Lakukan pencarian Google
Carilah klaim di artikel dan tentukan apakah ada sumber informasi lain yang berasal dari sumber yang terpercaya dan mampu menguatkan materi.