Apa itu consent?
Consent diartikan sebagai sebuah persetujuan untuk terlibat dalam kegiatan seksual. Agar consent menjadi hal yang sah, consent harus diberikan secara sukarela, artinya tidak dipaksakan atau tidak dengan menggunakan manipulasi.
Consent bukanlah sesuatu yang permanen – “ya” bisa saja berubah menjadi “tidak” setiap waktu.
Elemen penting dari consent
Tiga elemen penting dari consent adalah sepenuhnya diberitahukan, tidak ada seseorang yang harus melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan dan jelas. Pada akhirnya, consent yang jelas merujuk pada gagasan bahwa adanya consent pada suatu kegiatan seksual tidak menyiratkan kegiatan yang lebih jauh atau kegiatan yang berbeda (misal, memberikan consent untuk melakukan ciuman tidak berarti memberikan consent untuk terlibat dalam kegiatan seksual yang penetratif).
Consent tidak disiratkan dalam perilaku apapun dan, sebaliknya, tidak dapat diasumsikan. Pemilihan busana, perilaku, atau lokasi tidak menyiratkan consent. Jika seseorang tidak bilang “ya” dengan jelas, maka consent tidak ada. Oleh sebab itu, consent tidak bisa diasumsikan ada hanya karena seseorang menjalin sebuah hubungan.
Di Indonesia, usia consent seksual adalah 15 antar individu pada gender yang berbeda. Consent seksual yang sama hanya didapatkan oleh mereka yang berusia lebih dari 18.
Mengapa consent itu penting?
Consent itu penting karena tanpanya, orang-orang bisa saja melakukan tindak kriminal ketika melakukan kegiatan seksual dan korbannya bisa menderita trauma fisik/emosional yang parah sebagai akibat tindakan tersebut.
Seseorang bisa menjadi korban serangan seksual, tidak peduli apa identitas gender, identitas seksual, atau berapa usia mereka. Oleh karena itu, setiap orang memiliki hak untuk menyuarakan apa yang mereka ingin atau tidak ingin terlibat.
Alkohol, Obat-obatan dan Consent
Consent biasanya difahami sebagai perlunya berkata “tidak”, bagaimanapun consent juga diberikan dengan secara aktif dan tanpa paksaan untuk mampu berkata “ya”.
Jika seseorang berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol, orang tersebut tidak memiliki kemampuan untuk memberikan consent untuk melakukan kegiatan seksual. Hal ini berarti bahwa seseorang yang melakukan kegiatan seksual dengan seseorang yang berada di bawah pengaruh obat-obatan/alkohol bisa dikatakan sebagai serangan seksual.
Jika kamu memiliki keraguan, sekecil apapun, mengenai apakah mendapatkan consent, jangan melakukannya.