Apa itu Body Image?
Citra tubuh atau body image mengacu pada cara kita memandang tubuh atau aspek tertentu dari tubuh kita. Citra tubuh bisa jadi positif ataupun negatif dan dibentuk melalui pengalaman pribadi maupun masyarakat di lingkungan kita tinggal. Citra tubuh yang positif dicapai ketika kita dapat menerima, mencintai, dan menghormati tubuh kita. Namun, banyak orang bergumul dengan citra tubuh negatif yang nantinya akan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental mereka.
Pengaruh Citra Tubuh pada Kesehatan Mental
Citra tubuh negatif telah dikaitkan dengan perkembangan gangguan makan, gejala depresi dan kecemasan, serta penarikan dari teman dan keluarga. Konsekuensi berbahaya lainnya dari citra tubuh negatif dapat mencakup pikiran untuk bunuh diri, harga diri rendah, masalah interpersonal, serta alkohol dan penggunaan narkoba. Citra tubuh negatif juga dapat mempengaruhi perilaku pengendalian berat badan yang tidak sehat seperti puasa dan olahraga yang berlebihan, penggunaan pil diet, dan penggunaan steroid secara berbahaya.
Perilaku dan sikap yang terkait dengan citra tubuh negatif meliputi:
- Ketidakpuasan terhadap tubuh
Perasaan dan keyakinan negatif yang dimiliki seseorang tentang berat badan atau bentuk tubuhnya - Penilaian berlebihan terhadap berat atau bentuk tubuh
Mendasarkan kelayakan diri pada berat atau bentuk tubuh - Obsesi terhadap tubuh
Pemikiran obsesif tentang berat atau bentuk tubuh - Pemeriksaan tubuh
Terus-menerus memeriksa berat badan, misalnya berulang kali mencubit beberapa bagian tubuh untuk menilai lemak dan membandingkannya dengan orang lain - Pengelakan citra tubuh
Secara aktif menghindari situasi di mana berat atau penampilan menjadi sasaran, misalnya menghindari kolam renang dan menutupi benda-benda yang dapat merefleksikan bentuk tubuhnya - Dismorfik tubuh
Pikiran obsesif bahwa dia memiliki aspek tubuh yang cacat dan perlu diubah atau disembunyikan - Dismorfik otot
Takut menjadi kurang berotot
Budaya, Stereotip Gender, dan Citra Tubuh
Budaya memainkan peran kunci dalam bagaimana cara kita memandang diri dan tubuh kita. Standar kecantikan secara signifikan dipengaruhi oleh budaya dan banyak orang merasakan tekanan besar untuk memenuhinya.
Penelitian telah mengungkapkan standar kecantikan untuk wanita di Asia Timur termasuk figur jam pasir, kurus dan tinggi, serta berkulit putih. Wanita Indonesia juga melaporkan bahwa dua pertanyaan yang paling sering didengar termasuk "apakah kamu jadi semakin gemuk?" dan “apakah kulitmu jadi semakin gelap?”. Tidak begitu banyak Citra tubuh di antara laki-laki Asia yang dilaporkan, namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka biasanya mengidealkan dismorfik otot dan keinginan untuk memiliki tubuh yang kurus dan ramping.
Tingkat ketidakpuasan tubuh yang tinggi tercermin dalam budaya lain di seluruh dunia:
- Sebuah penelitian di Indonesia menemukan bahwa sekitar 90% pria dan 88% wanita menyatakan ketidakpuasan terhadap tubuh mereka dan ingin mengubah beberapa aspeknya.
- Di Amerika Serikat, sebuah penelitian menemukan 80% remaja wanita berbagi rasa takut akan kenaikan berat badan dan 25% remaja pria mengkhawatirkan otot dan tubuh ramping.
- Lebih dari 73% orang Australia tidak puas dengan tubuh mereka dan sekitar 40% membandingkan diri mereka dengan orang lain di media sosial.
Melawan Standar Tidak Realistis
Standar kecantikan yang tidak realistis telah sangat mengakar dalam budaya dan masyarakat sehingga sulit untuk mengembalikan kekuatan dan mengembangkan citra tubuh positif.
Langkah-langkah berikut dapat membantu melawan standar kecantikan yang tidak realistis:
- Menentukan kecantikan sesuai dengan penampilanmu sendiri, bukan melalui perbandingan
- Fokus pada kekuatanmu, bukan kelemahanmu
- Mempraktikkan perawatan diri melalui olahraga, makan makanan yang seimbang, istirahat dan relaksasi
- Membeli pakaian yang mengekspresikan kepribadianmu, bukan pakaian yang menyembunyikan tubuhmu
- Menentang pesan tidak realistis yang umum dalam budayamu
Melawan harapan tidak realistis juga dapat mencakup tindakan tidak memakai makeup, tidak menggunakan filter pada foto dan menolak untuk photoshop.
Kami tahu ini lebih mudah untuk diucapkan daripada dilakukan, tetapi kami dari Seribu Tujuan berharap kamu selalu diberkahi dalam perjalananmu.
Jika kamu merasa dirimu atau temanmu menunjukkan gejala-gejala yang disebutkan dalam artikel ini, atau jika kamu merasa sangat tertekan oleh penampilanmu, kami menganjurkan kamu untuk berbicara dengan ahli kesehatan mental setempat atau dokter.