Memahami Peran dan Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender didefinisikan sebagai laki-laki dan perempuan yang mengalami hak dan peluang yang sama di semua bagian masyarakat, termasuk politik, partisipasi ekonomi, dan masyarakat umum. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang menjunjung dengan kesetaraan gender, perilaku, tujuan, dan kebutuhan perempuan dan laki-laki dihargai keduanya.
Peran gender adalah perilaku dan tanggung jawab yang diberikan kepada pria dan wanita sesuai dengan norma sosial suatu negara atau kelompok sosial. Peran gender dapat dan telah berkembang dari waktu ke waktu, terutama dengan pemberdayaan perempuan dan gerakan menuju kesetaraan gender.
Gender dan Masyarakat
Gender biasanya dipandang sebagai konsep biner yang ditentukan saat lahir, yang berarti seseorang bisa jadi seorang laki-laki atau perempuan. Namun, kelompok etnis Indonesia yang dikenal sebagai kelompok Bugis memiliki pandangan berbeda tentang gender. Dalam kelompok etnis ini, gender dilihat pada spektrum dari pria ke wanita, termasuk variasi kombinasi dengan 'kekuatan' feminitas dan maskulinitas yang berbeda. Jenis pemikiran ini telah menjadi lebih populer di zaman modern karena komprehensif dari berbagai identitas gender yang dapat ditemukan di seluruh masyarakat. Di Indonesia, individu transgender diakui secara hukum karena mereka dapat memilih transgender pada kartu identitas mereka.
Seks dan Hukum di Indonesia
Di Indonesia, usia persetujuan seksual antara pasangan dari jenis kelamin yang berbeda adalah usia 16 tahun. Oleh karena itu, jika seseorang yang, setelah menikah, melakukan perilaku seksual dengan seseorang di bawah usia 16 tahun dapat menghadapi hukuman penjara maksimal 9 tahun. Usia persetujuan seksual antara pasangan dari jenis kelamin yang sama adalah 18 tahun. Setiap orang dewasa yang melakukan tindakan seksual apapun dengan individu dengan jenis kelamin yang sama di bawah usia 18 tahun dapat menghadapi hukuman penjara maksimal 5 tahun. Perkosaan dalam pernikahan, yang mengacu pada siapa pun yang memaksakan hubungan seksual terhadap seseorang dalam lingkup rumah tangga, adalah pelanggaran hukum.
Seks dan Media Barat dan Timur
Media mengekspos orang-orang, terutama para remaja, terhadap banyak gambar dan pesan seksual. Gambar dan pesan ini seringkali positif; Namun, gambar dan pesan tidak akan membenarkan resiko dan konsekuensi dari aktivitas seksual. Hal ini berarti bahwa remaja memperoleh pengetahuan mereka tentang seks dari media, tetapi penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan terinformasi dari sumber yang dapat dipercaya, seperti pada situs web ini. Remaja Indonesia semakin banyak terpapar pada ‘westernisasi’ atau ide-ide seks dan seksualitas yang lebih terglobalisasi dengan modernisasi yang telah terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Gambaran tentang seks ini sangat berbeda dengan pandangan tradisional tentang seks di bagian Timur, yang lebih selaras dengan nilai-nilai Islam.