Apa itu Kesehatan Seksual & Reproduksi?
Hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi (Kespro) adalah bagian penting dari kesehatan dan kesejahteraanmu secara menyeluruh. Hal ini adalah hak dasar manusia yang masing-masing individu dapat memutuskan, untuk kapan dan dengan siapa mereka melakukan seks, dan untuk kapan dan dengan siapa mereka memiliki anak – bebas dari diskriminasi, paksaan dan kekerasan.
Apa yang dicakup oleh Kespro?
Kesehatan seksual dan reproduksi tidak hanya tentang seks ― banyak hal lain juga seperti:
- Perubahan yang kamu alami saat pubertas
- Cara merawat diri
- Hubungan
- Seksualitas
- Penyakit seksual menular (STIs)
- Rencana keluarga
- Kesuburan dan kehamilan
- Kontrasepsi
- Budaya seputar jenis kelamin dan seks
Mengapa penting untuk memiliki Kespro?
Penting untuk belajar mengenai kesehatan seksual dan reproduksi sehingga kamu dapat memahami tubuhmu dan tahu bagaimana mengarahkan pertumbuhan, hubungan, dan seks dengan aman. Setiap orang bisa mendapatkan manfaat dari pendidikan mengenai kesehatan seksual dan reproduksi – tidak peduli apa jenis kelamin dan seksualitas yang teridentifikasi darimu.
Ada banyak alasan mengapa kespro itu penting:
- Menyikapi mitos dan kesalahan informasi seputar kespro
Mitos dan kesalahan informasi seputar kespro bisa memicu praktik yang berbahaya dan perilaku seksual yang berisiko. Kurangnya informasi seputar pubertas bisa memicu kebersihan yang tidak tepat, sedangkan perilaku seksual yang berisiko bisa memicu kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan STIs. - Membantu remaja untuk mengarahkan perubahan fisik selama pubertas dan mengajarkan bagaimana merawat tubuhmu
Pubertas bisa menjadi waktu yang membingungkan dan penuh tekanan bagi anak-anak. Mampu mengetahui perubahan yang akan anak alami sebelum hal itu terjadi, akan membuat mereka lebih siap ketika menghadapi pubertas. - Mengatur hubungan, perubahan emosional dan sosial
Mengalami perubahan emosional dan sosial adalah bagian dari pertumbuhan. Perubahan tersebut mungkin terjadi dalam bagaimana cara kita berpikir, bertindak, dan merasakan. Dinamika hubungan seperti keluarga dan pertemanan mungkin juga bisa berubah seiring dengan pertumbuhan kita. Memahami hal ini mungkin akan mempermudah anak dan remaja untuk mengatur perasaan mereka. - Seks yang aman dan pencegahan STIs
Mencegah penularan STIs dengan cara mengenalkan praktik seks yang aman seperti mengenalkan penggunaan kondom, pemeriksaan berkala, dan teknik pencegahan yang lain. - Memahami persetujuan dan penyalahgunaan
Dilaporkan bahwa 1 dari 3 wanita di dunia mengalami kekerasan fisik atau kekerasan seksual dalam hidup mereka. Pria juga bisa mengalami kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Memahami persetujuan, penyalahgunaan, dan mempelajari hubungan yang sehat, tidak hanya dapat membantu mereka yang berada di dalam hubungan toksik namun juga bisa saling memberikan dukungan. - Memahami kehamilan dan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Apakah Kespro dibutuhkan di Indonesia?
Jelasnya, YA.
Setiap orang, termasuk orang Indonesia, berhak atas kesehatan seksual dan reproduksi yang berkualitas pada setiap tahap kehidupan mereka.
Sebuah penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa 5% pelajar (12-19 tahun) telah melakukan hubungan seksual (WHO, 2015). Di antaranya, 83% telah melakukan hubungan seksual sebelum berusia 14 tahun. Hanya 34% yang dilaporkan menggunakan kondom selama hubungan seksual mereka yang terakhir, yang dapat dianggap sebagai perilaku seksual yang berisiko. Indonesia juga termasuk salah satu negara dengan rata-rata kehamilan tak diinginkan tertinggi di Asia Tenggara (WHO, 2017).
Pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi mendorong orang-orang untuk melindungi diri dan pasangan mereka, dan juga mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Untuk membaca lebih mengenai Kespro di Indonesia dan dunia, klik di sini.